SSWTest.com - Jepang mencatat sejarah baru dengan jumlah pekerja asing yang melampaui 2 juta orang. Minat tinggi dari sektor restoran dan perhotelan dalam merekrut tenaga kerja asing menunjukkan kebutuhan yang mendesak untuk mengisi kekosongan tenaga kerja. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah kemampuan bahasa dan komunikasi.
Peningkatan Pekerja Asing di Jepang
Teikoku Databank baru-baru ini merilis hasil survei mengenai tren perekrutan pekerja asing di Jepang. Dalam menghadapi kekurangan tenaga kerja yang semakin parah, pemerintah Jepang memutuskan pada 15 Maret untuk merevisi sistem pelatihan keterampilan dan memperkenalkan sistem kerja baru yang fokus pada pengembangan keahlian. Dengan adopsi sistem Tokutei Ginou, Jepang berupaya membangun masyarakat yang lebih inklusif. Pada Oktober 2023, jumlah pekerja asing di Jepang mencapai lebih dari 2 juta orang, dengan lebih dari 300 ribu perusahaan yang mempekerjakan mereka.
Survei ini mengidentifikasi sektor-sektor yang memiliki minat tinggi dalam merekrut pekerja asing serta tantangan yang dihadapi dalam proses perekrutan. Saat ini, 23.7% perusahaan telah mempekerjakan pekerja asing, sementara 59.2% belum melakukannya. Dari keseluruhan perusahaan, 16.7% berencana untuk memperluas perekrutan pekerja asing.
Tiga sektor teratas yang berencana memperluas perekrutan pekerja asing adalah restoran (44%), perhotelan (35.8%), dan layanan penempatan tenaga kerja (33.8%). Alasan utama perusahaan memilih pekerja asing adalah kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan turis di sektor ritel dan perekrutan teknisi dari negara ekspor saat perusahaan mempertimbangkan ekspansi ke luar negeri. Sektor-sektor yang termasuk dalam bidang Tokutei Ginou adalah restoran, perhotelan, pertanian, kehutanan, perikanan, serta layanan perawatan dan keamanan.
Tantangan dalam Mengelola Pekerja Asing
Tantangan utama yang dihadapi dalam mengelola pekerja asing adalah pelatihan keterampilan dan bahasa, serta komunikasi, yang masing-masing diidentifikasi oleh sekitar 55% perusahaan. Banyak perusahaan kecil tidak memiliki sumber daya atau pengetahuan untuk memberikan pelatihan bahasa yang memadai. Kurangnya fasilitas dukungan pemerintah dalam pembelajaran bahasa juga menjadi penghalang besar.
Inisiatif Pemerintah dan Masa Depan Pekerja Asing di Jepang
Meskipun hanya kurang dari 20% perusahaan yang berniat memperluas perekrutan pekerja asing, sektor jasa konsumen menunjukkan sikap yang lebih antusias. Pemerintah Jepang telah memperkenalkan sistem kerja baru yang memungkinkan pekerja berpindah ke perusahaan lain, yang sebelumnya dilarang dalam sistem pelatihan keterampilan.
Baca Juga: Prinsip Kerja Kolaboratif di Jepang: Memahami Hō-Ren-Sō
Namun, untuk mengatasi masalah pelatihan dan komunikasi yang diidentifikasi dalam survei, banyak yang berpendapat bahwa program peningkatan kemampuan bahasa Jepang perlu diperbaiki secara mendasar. Kolaborasi yang lebih erat antara komunitas lokal dan rantai pasokan juga diperlukan untuk memperkuat dukungan terhadap pekerja asing.
Dengan demikian, meskipun ada tantangan yang signifikan, potensi besar yang ditawarkan oleh pekerja asing dalam berbagai sektor ekonomi Jepang membuatnya menjadi isu penting yang memerlukan perhatian dan solusi berkelanjutan. Keberhasilan Jepang dalam mengintegrasikan pekerja asing akan sangat bergantung pada upaya bersama pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan mendukung.
Sumber gambar: Canva
Posting Komentar