SSWTest.com - Dalam upaya mengatasi krisis kekurangan tenaga kerja yang semakin mengkhawatirkan, dikenal sebagai "Masalah 2024", pemerintah Jepang memperluas skema visa Tokutei Ginou atau Specified Skilled Worker (SSW). Kebijakan ini kini mencakup sektor transportasi, termasuk angkutan darat seperti bus dan kereta api. Meskipun demikian, penerapan kebijakan ini bukan tanpa tantangan, terutama terkait dengan kesiapan infrastruktur untuk menerima pekerja asing.
Sektor Bus dan Taksi
Direktur Eksekutif Asosiasi Bus Jepang memperkirakan bahwa pada tahun 2030, Jepang akan menghadapi kekurangan sekitar 36.000 pengemudi bus. Angka ini menegaskan bahwa tenaga kerja lokal saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Namun, proses perekrutan pengemudi asing menghadapi banyak hambatan. Seibu Bus, misalnya, mengakui pentingnya mempertimbangkan opsi ini, tetapi mereka juga menyoroti bahwa infrastruktur penerimaan saat ini belum memadai. Penguasaan bahasa Jepang yang baik sangat penting, terutama dalam situasi darurat, sehingga menambah tingkat kesulitan dalam perekrutan. Seibu Bus menekankan perlunya dukungan dari pemerintah dan asosiasi terkait untuk mewujudkan hal ini.
Sementara itu, perusahaan taksi terkemuka seperti Japan Taxi juga menyambut baik potensi penambahan tenaga kerja asing. Namun, mereka belum siap untuk secara aktif merekrut karena memerlukan waktu dan upaya yang signifikan untuk menyiapkan infrastruktur penerimaan, termasuk program pelatihan yang memadai.
Sektor Kereta Api
Di sektor kereta api, pandangan umumnya masih berhati-hati. JR Tokai, misalnya, menyatakan bahwa mereka saat ini telah memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan untuk operasi dan menjamin keamanan serta stabilitas layanan. Hal serupa juga diungkapkan oleh JR Shikoku yang tidak memiliki rencana untuk merekrut pekerja asing dalam waktu dekat.
Baca Juga: Peningkatan Lowongan Pekerjaan Untuk Pekerja Asing di Industri Perhotelan Jepang
Sebaliknya, JR East menunjukkan sikap yang lebih terbuka. Mereka berencana untuk memanfaatkan program pelatihan yang mengajarkan aspek pekerjaan khas Jepang kepada pekerja asing, khususnya di bidang perawatan kendaraan. Keikyu Corporation, salah satu perusahaan kereta swasta besar, juga membuka kemungkinan untuk mempertimbangkan tenaga kerja asing sebagai salah satu opsi, meskipun ini masih dalam tahap awal pertimbangan.
Walaupun skema program Tokutei Ginou (SSW) menawarkan solusi potensial untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di sektor transportasi Jepang, implementasinya masih menghadapi banyak tantangan. Diperlukan langkah-langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur penerimaan dan pelatihan, serta dukungan yang lebih besar dari pemerintah dan asosiasi terkait. Dengan begitu, sektor transportasi di Jepang dapat lebih siap untuk mengintegrasikan tenaga kerja asing dan memenuhi kebutuhan operasional mereka di masa depan.
Sumber gambar: Canva
Posting Komentar