SSWTest.com - Ketika beraktivitas dalam lingkungan kerja di Jepang, salah satu prinsip kunci yang harus dipegang teguh adalah "Hō-Ren-Sō".
- Hō = Hōkoku (報告) = laporan
- Ren = Renraku (連絡) = komunikasi
- Sō = Sōdan (相談) = konsultasi
Laporan: Hōkoku
Dalam Hōkoku, individu melaporkan kepada atasannya mengenai perkembangan atau hasil kerja sesuai dengan arahan yang telah diberikan. Melalui informasi ini, seorang pemimpin dapat membuat keputusan yang bijaksana. Oleh karenanya, memberikan laporan yang tepat dan sesuai waktu sangat krusial.
Komunikasi: Renraku
Renraku berkaitan dengan penyampaian informasi dasar kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini, siapapun dapat menjadi pengirim maupun penerima informasi. Adalah penting untuk menyampaikan data atau fakta dengan jelas, singkat, dan tepat, tanpa menambahkan interpretasi pribadi.
Baca juga: Peluang Berkarir di Negeri Sakura: Mengenal Program Pekerja Berketerampilan Khusus (SSW) Jepang
Konsultasi: Sōdan
Sōdan merujuk pada momen ketika seseorang meminta pendapat atau saran dari manajer atau kolega saat menghadapi kendala atau kebingungan dalam pengambilan keputusan. Dalam situasi yang memerlukan respons cepat, mendiskusikannya dengan tim lebih diutamakan daripada mengambil tindakan sendiri.
Di Jepang, sangat jarang satu individu menyelesaikan tugas tanpa bantuan orang lain. Kolaborasi antara tim, divisi, bahkan seluruh perusahaan sangat dihargai. Dengan demikian, prinsip Hō-Ren-Sō dianggap esensial untuk efisiensi, aliran informasi, dan peningkatan kinerja organisasi.
Mengapa Hō-ren-sō begitu vital?
Kamu mungkin bertanya-tanya, "Kenapa saya perlu menginformasikan kemajuan tugas saya?" atau "Apakah mereka meragukan kemampuan saya?" Memang, bagi beberapa orang, Hō-Ren-Sō bisa terdengar seperti intervensi berlebihan. Namun, sejatinya, Hō-Ren-Sō memiliki nuansa positif.
Berbeda dengan pendekatan konvensional di mana setiap spesialis bertanggung jawab atas segmen tertentu dari pekerjaan, di Jepang kolaborasi dan arahan berkesinambungan dari manajer sangat dihargai.
Contohnya, dengan adanya laporan rutin dari setiap anggota tim, seorang manajer dapat mendeteksi dan menangani hambatan sejak dini. Manajer memiliki gambaran menyeluruh tentang proyek dan dapat memastikan pencapaian target dengan mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan atau mengoreksi kesalahan.
Sehingga, Hō-Ren-Sō bukan hanya dilakukan saat tugas selesai atau muncul masalah, namun juga saat ada perkembangan atau perubahan situasi. Pelaksanaan Hō-Ren-Sō yang tepat dapat mempererat hubungan internal perusahaan, meningkatkan efisiensi, dan menghindari potensi kesalahan besar.
Dapat ditarik kesimpulan, Hō-Ren-Sō bukanlah strategi yang seharusnya dipandang negatif. Sebaliknya, ini adalah pendekatan manajemen yang sesuai dengan dinamika kerja di Jepang. Mari praktikkan Hō-Ren-Sō dan berinteraksi dengan kolega untuk memaksimalkan efisiensi kerja!
Sumber gambar: Canva
Posting Komentar