Ekspansi Sistem Tokutei Ginou: Pemerintah Jepang Tambah Empat Sektor Baru dan Tingkatkan Kuota Penerimaan

SSWTest.com - Pada tanggal 29 Maret 2024 lalu, pemerintah Jepang memutuskan untuk meningkatkan kuota penerimaan pekerja asing dalam sistem "Tokutei Ginou" menjadi 820.000 dalam lima tahun ke depan, lebih dari dua kali lipat dari kuota sebelumnya. Keputusan ini diambil untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja yang semakin parah di berbagai sektor. Selain itu, empat sektor baru yaitu transportasi otomotif (自動車運送業 = jidousha unsou gyou), perkeretaapian (鉄道 = tetsudou), kehutanan (林業 = ringyou), dan industri kayu (木材産業 = mokuzai sangyou) juga ditambahkan ke dalam sistem ini.

Perluasan dan Pentingnya Sistem Tokutei Ginou

Sistem "Tokutei Ginou" pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019 untuk menerima pekerja asing dengan keterampilan khusus di sektor-sektor yang mengalami kekurangan tenaga kerja. Hingga akhir tahun 2023, sistem ini telah menarik sekitar 200.000 pekerja asing. Dengan keputusan baru ini, total 16 sektor sekarang akan mencakup bidang-bidang baru seperti pengemudi bus dan taksi, serta pekerja di sektor perkeretaapian.

Penambahan Sektor Baru

Transportasi Otomotif (自動車運送業 = jidousha unsou gyou): Sektor ini akan menerima pengemudi bus dan taksi, dengan persyaratan keterampilan tinggi dalam manajemen keselamatan dan komunikasi. Pelatihan khusus akan dilakukan untuk memastikan pengemudi mampu menangani situasi darurat dan melayani penumpang dengan kebutuhan khusus, seperti lansia dan pengguna kursi roda.

Perkeretaapian (鉄道 = tetsudou): Posisi seperti masinis dan kondektur akan membutuhkan kemampuan bahasa Jepang yang lebih tinggi (minimal sertifikat JLPT N3) dan pelatihan dalam penggunaan istilah teknis serta prosedur komunikasi dalam keadaan darurat.

Kehutanan (林業 = ringyou): Sektor kehutanan akan mempekerjakan pekerja asing yang memiliki keterampilan khusus dalam pengelolaan hutan. Tugas utama termasuk pemeliharaan hutan, penanaman pohon, dan konservasi lingkungan. Keterampilan dalam penggunaan alat-alat berat dan pengetahuan tentang ekosistem hutan sangat dibutuhkan dalam sektor ini. Pelatihan khusus juga akan diberikan untuk memastikan pekerja dapat bekerja dengan aman dan efisien.

Industri Kayu (木材産業 = mokuzai sangyou): Di sektor industri kayu, pekerja asing akan terlibat dalam proses pengolahan kayu, mulai dari pemotongan hingga produksi barang-barang berbahan dasar kayu. Keterampilan dalam penggunaan mesin pemotong kayu dan pengetahuan tentang berbagai jenis kayu dan penggunaannya sangat diperlukan. Pelatihan akan fokus pada teknik pemrosesan kayu yang efisien dan aman serta pengelolaan limbah industri kayu.

Tanggung Jawab Perusahaan dan Implementasi Kebijakan

Dalam revisi kebijakan, pemerintah Jepang juga menekankan tanggung jawab perusahaan untuk memastikan stabilitas dan kesejahteraan pekerja asing. Mereka diwajibkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan berkontribusi pada integrasi sosial pekerja asing di komunitas lokal. Hal ini penting untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat lokal terkait peningkatan jumlah pekerja asing.

Menteri Kehakiman, Koizumi, menyatakan dalam konferensi pers, "Kebutuhan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja adalah isu yang mendesak di banyak sektor di Jepang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dengan cermat mengelola dan mendukung integrasi pekerja asing dengan baik."

Persiapan dan Pelaksanaan

Pemerintah Jepang akan mulai merevisi peraturan dan mengembangkan ujian serta pelatihan yang diperlukan untuk sektor-sektor baru ini. Pelatihan tambahan hingga satu tahun akan diberikan untuk memastikan pekerja asing memenuhi semua persyaratan sebelum mulai bekerja.

Selain itu, pemerintah Jepang juga akan meningkatkan kuota penerimaan di sektor-sektor yang sudah ada, seperti perawatan lansia dan industri makanan. Kuota di sektor perawatan lansia akan ditingkatkan dari 60.000 menjadi 135.000, sementara sektor industri makanan akan meningkat dari 34.000 menjadi 139.000.

Baca Juga: Perkembangan Pembahasan Skema Program Baru Ikusei Shurou

Dampak pada Sistem Ginou Jisshuu

Keputusan ini juga berdampak pada sistem "Ginou Jisshuu," yang merupakan program pelatihan kerja bagi pekerja asing yang belum terampil. Dengan penambahan sektor baru dalam sistem "Tokutei Ginou," transisi dari program pelatihan "Ginou Jisshuu" ke status "Tokutei Ginou" akan lebih mudah bagi pekerja asing. Misalnya, sektor tekstil yang sebelumnya hanya mengizinkan pekerja dalam program pelatihan kini juga termasuk dalam sistem "Tokutei Ginou".

Penambahan empat sektor baru dan peningkatan kuota penerimaan dalam sistem "Tokutei Ginou" merupakan langkah signifikan yang diambil oleh pemerintah Jepang untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja yang parah. Dengan berbagai langkah perlindungan dan peningkatan keterampilan, Jepang berharap dapat menarik lebih banyak pekerja asing yang berkualitas, memastikan integrasi yang lebih baik, dan memperkuat posisi ekonominya di masa depan.

Bagi para pekerja asing, termasuk dari Indonesia, peluang ini memberikan prospek karir yang menarik dan stabil di Jepang. Dengan persiapan yang matang dan dukungan pemerintah, sistem "Tokutei Ginou" diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ekonomi dan sosial Jepang.

Sumber gambar: Canva

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama