SSWTest.com - Pemerintah Jepang memperkenalkan ujian teori dalam bahasa Inggris untuk Surat Izin Mengemudi (SIM) kelas kedua yang diperlukan bagi pengemudi taksi dan bus mulai akhir April 2024. Inisiatif ini mendapat respons positif dari industri yang mengalami kekurangan tenaga kerja dan menghadapi masalah penuaan pengemudi. Salah satu sosok yang sangat merasakan dampak positif dari perubahan ini adalah seorang pengemudi taksi asal Afrika yang akhirnya berhasil lulus ujian setelah 83 kali mencoba.
Perjalanan David di Jepang
David (nama samaran), seorang pengemudi taksi yang kini bekerja untuk perusahaan besar di Tokyo, pertama kali tiba di Jepang pada tahun 2006. Setelah melalui berbagai pekerjaan seperti di supermarket dan penjualan elektronik, dia akhirnya menguasai bahasa Jepang dalam percakapan sehari-hari. Pada September 2021, dia bergabung dengan perusahaan taksi tersebut setelah sebelumnya berhasil mendapatkan SIM kelas pertama yang ujian teorinya tersedia dalam bahasa Inggris.
Namun, tantangan sebenarnya muncul saat dia mencoba mendapatkan SIM kelas kedua, yang ujian teorinya hanya tersedia dalam bahasa Jepang. "Saya hampir tidak percaya ketika melihat nomor saya di papan pengumuman," kenangnya tentang hari di musim panas 2022 ketika akhirnya lulus ujian.
Ketekunan Menghadapi Rintangan
Mempelajari bahasa Jepang untuk keperluan ujian yang menggunakan istilah-istilah teknis lalu lintas seperti "rosokutai" (jalur pinggir jalan) dan "taikousuru" (berlawanan arah) yang tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah tantangan besar. Ujian tersebut juga penuh dengan soal-soal jebakan yang membutuhkan pemahaman menyeluruh. Awalnya, David hanya mendapatkan skor 50-60 dari 100, jauh dari ambang batas kelulusan 90.
Untuk mengatasi kesulitan ini, David merekam teman-temannya yang membacakan soal ujian dan mendengarkannya setiap malam sebelum tidur. Hari-hari liburnya juga dihabiskan untuk belajar. Meskipun sering merasa putus asa setelah berkali-kali gagal, David tidak pernah menyerah. Setelah 10 bulan mencoba, akhirnya dia melihat nomor kelulusannya di papan pengumuman.
Perubahan Kebijakan dan Harapan Baru
Keberhasilan David menjadi inspirasi, terutama setelah pemerintah Jepang mulai memperhatikan kebutuhan para pengemudi asing. Pada Februari tahun ini, Kepolisian Nasional Jepang mendistribusikan contoh soal ujian dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris dan Mandarin, ke seluruh prefektur di Jepang. Ujian dalam bahasa asing mulai diperkenalkan di berbagai lokasi, termasuk di Tokyo mulai 24 April, di mana ujian dalam bahasa Inggris diadakan seminggu sekali di tiga tempat ujian.
Baca Juga: Tokyo Mulai Ujian Teori SIM Kelas Dua dalam Bahasa Inggris
Menghargai Sebuah SIM
Kini, David adalah salah satu dari 120 pengemudi asing yang bekerja di perusahaan taksi tersebut. Pengalamannya yang penuh perjuangan membuatnya sangat menghargai SIM yang dimilikinya. "Setelah 83 kali mencoba, saya benar-benar memahami betapa berharganya SIM ini," katanya. Sejak menjadi pengemudi profesional, David belum pernah melakukan pelanggaran lalu lintas, sebuah prestasi yang mencerminkan dedikasi dan komitmennya terhadap keselamatan berkendara.
Kisah David adalah contoh nyata dari ketekunan dan semangat untuk mencapai impian. Perubahan kebijakan ini tidak hanya membuka pintu bagi lebih banyak pekerja asing di Jepang, tetapi juga memberikan harapan baru bagi mereka yang ingin mencari kehidupan yang lebih baik di negeri sakura.
Posting Komentar